Bahaya Seks Bebas dan Akibatnya
1. Beberapa penyakit yang siap
mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya. Anda
lihat beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan bukan?.
2. Hamil di luar pernikahan akan
menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu
saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk
jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk
melakukan dosa baru yaitu aborsi.
3. Apabila anda menikah di usia
muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti masalah
keungan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4. Nama baik keluarga akan
tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi masalah yang anda buat
apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
5. Apabila anda hamil dan
pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan anda lakukan?. Akan
banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda. Seperti ingin bunuh diri,
berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.
Perilaku seks yang di anggap
melanggar norma bukanlah barang baru. Di beberapa kota metropolitan beberapa
remaja sudah mulai “esek-esek”, walaupun kebanyakan secara sembunyi-sembunyi.
Memang kegiatan seks yang dianggap lepas kontrol masih sering dirasakan sebagai
ancaman. Karena itu seks bebas dijadikan bahan pembicaraan lagi oleh beberapa
pakar.
Namun, selama ini, apa yang
dimaksud dengan seks bebas itu jarang dibicarakan rinci. Apakah seks diluar
nikah sama dengan seks bebas. Apakah segala bentuk penyelewengan seks menurut
norma bisa dikatakan seks bebas?
Apakah bila seseorang melakukan
hubungan seks satu kali belum menikah bisa disebut, melakukan seks bebas?
Apakah perempuan yang berperut buncit di pesta pernikahannya hanya karena
berhubungan seks dengan satu orang saja bisa dikatakan telah berseks bebas, dan
disamakan dengan pria yang telah dari ranjang satu keranjang lainnya dengan
beberapa wanita?
Selama ini, yang disebut seks
terkontrol, berdasarkan agama dan peradaban, adalah seks dengan satu orang sesudah
menikah. Seks di luar nikah sering dikaitkan dengan seks bebas dengan tindakan
yang tak beradab, memang manusia punya kontrol, punya asa dan budaya.
Oleh karena itu manusia
menganggap dirinya tidak berbudaya, birahi seks pun jadi sesuatu yang rasional,
dilandaskan hukum dan kontrol. Tetapi walaupun binatang bisa kawin tanpa nikah,
bentuk dan praktik mereka tidak lepas dari suatu kontrol. Kalau hukum dan
kontrol dianggap sebagai buah kebudayaan dan menandakan masyarakat yang tidak
primitif, binatang pun mempunyai satu hukum. Dan hukum rimba adalah satu hukum
yang beradab. Karena bila hukum rimba tidak dipatuhi, rantai makanan akan
morat-marit. Ekologi akan hancur.
Walau tidak mengenal nikah
binatang juga mempunyai aturan kawin. Mereka tidak akan kawin sembarangan.
Mereka melakukannya pada musim-musim tertentu dan juga punya aturan serta
upacara yang cukup rumit dalam berhubungan seks. Sepasang merak, misalnya,
harus mencari selama beberapa lama sebelum kawin.
Jadi, tidak saja birahi seks,
tetapi kontrol dan hukum adalah bagian dari naluri juga. Karena itulah, seperti
berlanjutnya kontrol dan hukum dalam hidup manusia, naluritas seks juga
seharusnya diberi perhatian. Namun yang ditekankan dalam kehidupan manusia
sekarang adalah kontrol dan hukum akan birahi seks. Seakan-akan kontrol dan
hukum adalah irasional. Jadinya, kontrol dan hukum itu dapat menguasai dan
melebihi birahi seks. Akibatnya adalah peraturan seks yang serba kaku dan
melibatkan kutukan moral bagi para pelanggarnya.
Serba Kolot
Bahaya seks bebas memang bisa
menakutkan. Dan bahaya seks bebas sering kali dibahas dan disebut-sebut.
Tetapi, pengutukan akan segala, bentuk seks bebas dan pelarangan kolot akan
seks juga menimbulkan resiko lain yang akan dibahas. Karena seks adalah
kebutuhan naluri manusia, kontrol yang yang ketat akan seks malah akan
menimbulkan pencuri. Seperti juga orang yang kurang makan akan mencuri dan
orang yang kurang uang akan mencuri. Dari curi-mencuri ini, yang dirugikan
terutama dari pihak wanita.
Perempuan bisa dideteksi
keperawananya dengan mudah. Mereka mempunyai selaput dara. Karenanya bayak
kisah lelaki yang mengeluh karen istrinya sudah tak berselaput dara pada malam
pertama. Lalu lelaki? Mereka hanya bisa jadi pencuri yang baik. Lari tanpa
jejak dan tanpa resiko. Dan bisa pura-pura jadi manusia yang ‘beradab’ lagi
setelah mencuri.
Perempuan juga bisa hamil. Sebab
itu, yang dijadikan contoh seks bebas oleh salah satu pakar adalah perut buncit
waktu menikah. Yang dijadikan perhatian adalah si perempuan., Tetapi, bukankah
dalam perut buncit ini si lelaki juga ikut menanam modal?
Akibatnya adalah tersedianya dua
definisi yang kontras untuk perempuan: wanita suci dan perek. Wanita suci
adalah perempuan yang tidak kawin sebelum menikah, dan setia sampai mati pada
suami. Perempuan yang sudah “gituan” sebelum nikah tidak bisa disebut suci
lagi, walaupun dia mungkin berbuat seperti itu cuma dengan satu orang seumur
hidupnya. Karena definisi yang membedakan wanita hanya pada dua ekstrem,
perempuan yang mau “begituan” sebelum menikah terkadang disamaratakan. Perek,
Binal. Bisa diajak main.
Padahal, perempuan yang telah
berhubungan seks diluar nikah dengan beberapa orang, bisa menjadi istri yang
mencintai dan setia pada suaminya. Perempuan yang sudah berhubungan seks dengan
beberapa pria bukan langsung bisa disebut perek. Bisa jadi, si perempuan
berhubungan seks dengan pria-pria ini berdasarkan cinta. Dan perek atau pelacur
pun bukan otomatis jadi perempuan bebas pakai.
Perempuan yang tidak perawan jadi
mudah mengutuk dirinya sendiri. Perempuan korban perkosaan akan lebih menderita
batin seumur hidupnya karena kehilangan “mahkota” meraka. Dan karena curi
mencuri ini, aborsi gelap terjadi di mana-mana. Karena aborsi tidak dilegalkan,
namun perempuan hamil sebelum menikah jarang mendapatkan dukungan moral.
Birahi seks adalah keindahan.
Seperti keindahan menyanyi dan membaca puisi. Bagaimana pun juga manusia tidak
dapat lepas dari naluri kebinatangannya. Karena itu, seorang perawan di Saman
pun berkata bagaimana dia ingin menjadi unggas yang “kawin begitu mengenal
birahi”. Mungkin bila birahi seks itu tidak lagi boleh didengar, Ayu Utami akan
berhenti menulis.
Menurut saya situs- situs porno
yang ada di internet itu dengan mudah menyebar cepat dan banyak di minati oleh
pecinta sex .
adapun itu ,perkembangan itu
tidak bisa di hentikan ,
walaupun secara akal sehat
,seemua itu dapat membuat para pemuda di dunia menjadi rusak ,dan banyak juga
orang yang terjangkit firus HIV .
itu semuwa karna penyebaran situs
porno yang menyebar luas di kalangan pecinta internet .
banyak para pelajar yang sudah
pernah melakukan hal yang biasa di lakukan oleh orang dewasa yaitu ,berhubungan
intim , atau yang sering di sebut ML oleh anak muda jaman sekarang .
mereka menganggap semuwa itu
adalah hal yang sudah biasa ,bermula dari ciuman ,pelukan ,meraba dan akhirnya
seperti itu .
sudah banyak perempuan di dunia
ini yang sudah tidak perawan lagi, itu terjadi karena keingintahuan pemuda
dengan membuka situs- situs porno .
mereka tidak mengetahui kalau
semuwa itu dapat membahayakan semuwa dengan menyebarnya virus yang membahayakan
mereka .
kurangnya pengetahuan tentang
ilmu sex di sekolah juga dapat menyebabkan para plajar tidak tahu akan bahaya
sex bebas.
dan banyak juaga pelajar yang
mengakhiri hidupnya karena tidak mau menanggung malu dengan aib yang dia bawa
akibat sex bebas .
Sangat disayangkan jika di usia
remaja sudah terkena penyakit berbahaya.
BEKASI - Seks bebas di kalangan
remaja khususnya di Kabupaten Bekasi memprihatinkan. Indikasinya, setiap tahun
ada saja satu atau dua kasus kehamilan di luar nikah. Menurut Ketua Drupadi
Foundation, Agustian, di sela-sela acara penyuluhan penanggulangan bahaya
narkoba dan penyakit alat reproduksi bagi remaja, Sabtu (29) malam.
Dia menambahkan, meskipun belum
ada angka pasti jumlah remaja yang melakukan seks bebas, setiap tahun di
sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kecamatan
Taruma-jaya, Kabupaten Bekasi, ditemukan kasus kehamilan remaja tanpa
pernikahan.
Dilatarbelakangi atas
keprihatinan itu, warga sekitar Villa Mutiara Gading Setia Asih Kecamatan
Tarumajaya Kabupaten Bekasi, mengadakan acara penyuluhan itu. "Kami
mengharapkan remaja bisa paham sehingga dapat menjaga alat reproduksi dan bisa
cegah seks bebas dan terhindar dari narkoba," Agus menegaskan.
Koordinator Program Kesehatan
Reproduksi Remaja dari Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia), Agung
Witjaksono, mengatakan hal yang sama. "Dalam praktik pribadi saya di
Jakarta, per tiga bulan ada satu kehamilan remaja yang tidak diinginkan,"
ujar Agung. Agung mengatakan, ada beberapa hal yang paling memba-hayakan akibat
seks bebas, yakni bahaya penyakit kelamin, seperti HIV/AIDS dan penyakit
sifilis. Penyakit sifilis hanya bisa diketahui melalui uji laboratorium, yaitu
pemeriksaan serol-ogis terhadap darah atau tes Venereal Disease Research
Laboratory (VDRL).
"Sifilis ada stadiumnya
primer, sekunder, dan tersier, obatnya sudah ada, tetapi sulit dan mahal
ratusan ribu bahkan sampai Rp 1 juta," ujar Agung. Sangat disayangkan jika
di usia remaja sudah terkena penyakit berbahaya akibat seks bebas. Agung
menuturkan keprihatinannya karena masih banyak sekolah yang belum menganggap
penjelasan soal pendidikan seks, terutama bahaya seks bebas adalah hal penting.
Padatnya kurikulum SMA, lanjut
Agung, membuat guru tidak memiliki sedikit waktuuntuk menjelaskan bahaya seks
bebas itu. "Tidak seperti 10 atau 15 tahun lalu, di sela-sela pelajaran
guru SMA sempat memberi pemahaman pendidikan seks kepada siswanya," kata
Agung sesaat sebelum menyampaikan materinya.
Humas Drupadi Foundation, H
Masud, mengatakan rasa penasaran dan ketidaktahuan remaja soal narkoba dapat
membuat mereka menyalahgunakan-nya,. Selain itu, kehamilan akibat seks bebas
akan cenderung mengarah kepada kegiatan aborsi. "Narkoba dan seks bebas
telah membuat remaja mengarah pada tingkat kemaksiatan yang tinggi," ujar
Masud.
Dia menuturkan, hal itu membuat
orang tua menjadi resah. Maka itu, kegiatan penyuluhan harus sering dilakukan untuk
mendukung remaja secara moral dan dari segi tinjauan kesehatan. Pada acara yang
dihadiri sekitar 200 remaja dari karang taruna dan sekolah se-Kecamatan
Tarumajaya itu dikemas dengan pagelaran musik. Acara sederhana di lapangan bulu
tangkis blok C Villa Mutiara Gading jtu hanya menggunakan panggung ukuran 3x3.
Sedangkan para peserta yang hadir hanya duduk di atas tikar dengan diterangi
beberapa obor.
Seorang warga, Siti Rahma (34),
mengatakan, acara tersebut sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan orang
tua dan remaja. "Walaupun acaranya sederhana, kami bisa tahu bahaya seks
bebas dan narkoba agar anak kami tidak menjadi korban," kata Siti. Remaja
yang hadir terlihat bersemangat memperhatikan penjelasan yang diberikan para
tutor dari Polsek Tarumajaya dan Perinasia. c32 ed utomo
0 komentar:
Posting Komentar