4 Cara Merespons Emosi Negatif
Anak
Orangtua perlu memahami dan
mendengarkan anak, agar anak merasa nyaman dan mampu mengatasi emosi
negatifnya.
Artikel Terkait:
4 Tahapan Atasi Masalah Emosi
Anak
Kebiasaan Berbagi Melatih
Kecerdasan Emosi Anak
Banyak Orangtua Abaikan Emosi
Anak
Perlakuan Tepat, Emosi Anak
Berkembang Optimal
KOMPAS.com - Jika pola asuh tak
sesuai dengan usia anak, kelewat mendikte, terlalu menuntut lebih, anak harus
pintar dan sempurna, serta lainnya sejenis itu, akan membuat anak merasa tak
nyaman dan emosi negatifnya semakin menjadi. Orangtua perlu mempraktikkan enam
pilar pola asuh positif, salah satunya memahami emosi negatif anak.
Kunci memahami emosi negatif anak
adalah mendengarkan keinginan anak, karena kebutuhan anak adalah keinginan
didengar, dipahami, dihargai, dilindungi, dan lain-lain. Saat anak sedang marah
atau mengalami emosi negatif, orangtua sebaiknya melakukan tip di bawah ini:
1. Validasi atau pahami perasaan
atau emosi negatif anak. Misal, "Ayah paham perasaanmu yang sedang sedih,
coba ceritakan kepada Ayah supaya kamu lega." Dengan cara ini, anak merasa
didengarkan.
2. Hindari memperbaiki perasaan
anak. "Ayah tidak suka wajah kamu yang merengut. Coba lihat di
cermin." Tanggapan seperti ini hanya akan memblok perkembangan emosional
intellegence anak. Biarkan anak mengekspresikan emosi negatifnya, tentu dengan
cara yang tidak berlebihan.
3. Berikan batasan, seperti,
"Ayah paham, kamu marah. Tapi kamu harus tetap menjaga diri dengan baik.
Ayah sayang kamu, Nak." Tujuannya, supaya anak tidak melakukan aksi fisik,
ngamuk, melempar barang, dan sebagainya.
4. Berikan pilihan dan dukungan
saat anak sudah tenang. Hindari pertanyaan, "Kenapa kamu marah?"
Sebaiknya, "Ayah perhatikan, kamu sedang kesal. Ada apa, Sayang?" Pun
hindari menyalahkan anak saat ia mengungkapkan kekesalannya, tapi berikan dia
waktu untuk menyampaikan perasaan dan pikirannya. Setelah itu, berikan dukungan
kepadanya.
(Tabloid Nakita/Irfan
Hasuki/Gazali Solahuddin/Hilman Hilmansyah)
0 komentar:
Posting Komentar