Islam Dan Kesejahteraan Rakyat
Umat Islam merupakan umat Allah
dan umat yang di sejahterakan Allah. Pada tahun 1995 ada festival Istiqlal 11
dijakarta yang membahas mengenal masyarakat madani. Dibentuknya masyarak madani
yaitu untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Seperti yang kita ketahui pada
saat sekarang ini bagaimana masyarakat kita yang serba kekurangan bahkan untuk
makan sehari-hari saja susah, apakah itu dibilang sejahtera, Percuma kita
memiliki pemimpin tapi masyarakat kita belum sejahtera.
Kemudian masyarakat kita juga
jauh dari keadilan, hokum pun bisa dibeli. Orang yang korupsi sampai milyaran
rupiah malah dibiarkan bebas begitu saja, Sedangkan masyarakat kecil yang Cuma
mencuri sebuah mangga saja dihukum bertahun-tahun, diman keadilan rakyat kita
kemudian rakyat kita berketuhanan tapi coba perhatikan orang-orag lebih
mengutamakan gedung-gedung yang besar dari pada mendirikan masjid tempat
beribadah. Maka dari itu dibentuklah cendikiawan muslim dengan gigih
memperjuangkan terbentuknya masyarakat madani di Indonesia. Agar masyarakat
Indonesia menjadi masyarakat yang idial, adil, makmur dan berketuhanan.
Dengan terbentuknya masyarakat
madani, maka masyarakat kita akan menjadi masyarakat yang ideal, yaitu
masyarakat yang sesuai dengan keinginan kita bukan hanya merdeka secara lisan
tetapi merdeka lahir dan batin. Kemudian masyarakat yang adil, yaitu masyarakat
yang rata, tidak ada yang namanya perbedaan sosial, suku maupun budaya.
Semuanya kita ratakan meskipun ada yang ekonominya rendah, bukan berarti kita
tidak boleh bergaul dengan dia. Dan meskipun ada orang kaya yang melakukan
kesalahan tetapkita beri hukuman. Selanjutnya masyarakat yang makmur, yaitu
segala kebutuhan telah terpenuhi dan keinginan tersebut tercapai tanpa adanya
paksaan. Masyarakat Indonesia juga akan kita jadikan sebagai masyarakat yang
berketuhanan, yaitu berjalan sesuai dengan pedoman Al-qur’an dan hadist yang
diturunkan oleh Allah.
Setelah terbentuknya masyarakat
tersebut maka ada yang namanya ramadhun dan adharahah yaitu berjalan dijalan
yang sama dan memiliki satu prinsip, seperti kita umat islam sam-sama berjalan
dijalan Allah. Prinsip kita Cuma satu kita percaya bahwa Allah itu ada, Allah
itu nyata, dan kita berpedoman dengan dua hal yang diberikan Allah yaitu Al-qur’an dan hadist sebagai pedoman bagi kita.Dan sebagi penyambung Kedua hal tersebut ( Al-qur’an dan hadist ) ada para Ulama yang mampu menterjemahkan dan menjelaskan kepada kita yang masih buta dan awan akan Ilmu-Ilmu Al-Qur'an dan Hadits.
0 komentar:
Posting Komentar