Selasa, 29 November 2011

Bantuan Kecil Yang Sangat Berarti Bagi Anak


Jangan Menolong Setengah Hati

Bantuan kecil yang Anda berikan mungkin tidak hanya membantu orang yang Anda tolong, tetapi juga lingkungan di sekitarnya.
Kebiasaan baik, seperti berbagi dan menolong orang lain, perlu dimulai dan dijalani dengan tekad kuat. Dengan begitu, saat Anda membantu orang lain, Anda melakukannya dengan sepenuh hati dan tidak setengah-setengah. Setiap orang bisa belajar untuk memiliki kemampuan menjalani kebiasaan berbagi. Pelajaran pertamanya adalah memahami mengapa Anda mau berbagi dan menolong orang lain. Dengan begitu, Anda akan merasakan manfaat dan keajaiban karena terbiasa berbagi dan menolong orang lain.

"Prinsip berbagi bagi saya adalah ketika melihat seseorang yang membutuhkan, saya merasa harus memberi dari apa yang tidak saya pakai, memberi apa yang saya sukai, apa yang berguna, dan apa yang terbaik sehingga orang lain bisa merasakan manfaat yang sama dengan saya. Berbagi bukan memberikan yang tersisa, tetapi memberikan yang terbaik,"papar Non Rawung (63), Ketua Yayasan Obor Berkat Indonesia, dalam acara bincang-bincang "Habit of Giving = Determination to Start + Consistency" yang diadakan oleh Tango bekerja sama dengan KidZania di KidZania Jakarta, Kamis (20/1/2011).

Non, ibu dua anak yang mengabdikan dirinya sebagai pekerja sosial selama 11 tahun, memberikan contoh. Baginya, menolong bukan sekadar berbagi barang sisa yang seharusnya sudah masuk tempat sampah.

"Menolong harus dibarengi keinginan menjadi sahabat bagi orang yang diberi bantuan. Menghargai orang yang dibantu sebagai individu yang berhak hidup, mendapat kesempatan belajar, hak dikasihi, dan mendapat yang terbaik. Menolong tak mengharapkan terima kasih, tetapi justru mendapat kehormatan karena bisa menolong orang lain. Kesenangan dari dalam diri harus ditanamkan sehingga menolong tidak lagi menjadi beban, tetapi sebuah kehormatan," kata Non. Ia menggambarkan konsistensi dirinya yang berhasil menjangkau lebih dari 4.000 daerah di Indonesia untuk memberikan akses pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan bencana.

Menolong juga butuh ketegasan
Sasaran yang ingin Anda tolong tidak menjadi soal. Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah memastikan orang yang dibantu mendapatkan manfaat dan kebaikan secara maksimal. Jika saat ini Anda ingin sekali membantu tetangga yang anaknya kesulitan melanjutkan sekolah, segeralah mulai niat baik tersebut. Namun, sebaiknya bukan sekadar memberikan biaya sekolah setiap bulan, kata Non.

"Saat memberikan bantuan biaya sekolah, sebaiknya datang langsung ke sekolah anak. Kontrol prestasinya, dekati orangtuanya, minta agar orangtua juga mengawasi anak dalam belajar. Orangtua juga perlu tahu perkembangan anaknya. Banyak orang yang perlu bantuan, tapi jika bantuan yang diberikan tidak bermanfaat maksimal, masih banyak orang lain yang lebih layak dibantu," tuturnya.

Membantu orang lain juga perlu melihat kebutuhannya, tentu dengan menyesuaikan kemampuan Anda. Menolong dengan sepenuh hati membantu seseorang untuk menjaga konsistensi kebiasaan berbagi. Sebab, dengan begitu, Anda bukan hanya melakukannya untuk membangun citra diri, melainkan juga menunjukkan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

Bantuan Anda mengubah satu orang, bahkan lingkungan
Tindakan sederhana, menjadi orang tua asuh misalnya, tidak hanya bermanfaat bagi anak yang dibantu sekolahnya, tetapi juga bisa membawa perubahan besar di sekitar Anda. Salah satu perubahan yang paling sering dirasakan Non adalah perubahan sikap, baik sikap anak maupun orangtuanya.

"Mengajak anak dari kalangan tak mampu pergi ke mal bisa meningkatkan kepercayaan diri anak karena mereka merasa punya kesempatan yang sama dengan orang lain yang biasa dilihatnya di televisi atau orang mampu di sekitarnya. Anak yang bersekolah lebih punya sopan santun dan
berubah daripada anak yang tak sekolah. Orangtua melihat perubahan ini. Mereka pun terdorong untuk lebih memedulikan anaknya agar juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk dibantu bersekolah," Non menjelaskan.

Menurut Non, saat Anda memutuskan membantu seorang anak untuk bersekolah, misalnya, Anda tengah membuat perubahan perilaku individu, masyarakat, bahkan lingkungan.

"Saya meyakini, ketika kita menabur sesuatu, suatu hari akan menjadi pohon besar tanpa tahu apakah nanti pohon ini akan menjadi pelindung bagi anak atau cucu saya," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More